Ketahui Apa Saja Filosofi Hujan dalam Islam, Simak di Sini!
Filosofi hujan dalam Islam menjadi ilmu yang perlu untuk diketahui. Karena hujan merupakan kejadian alam yang sering ditemukan di Indonesia yang memiliki iklim tropis, simaklah pembahasannya dalam artikel berikut.
1. Filosofi Hujan Sebagai Keberkahan
Filosofi hujan dalam Islam yang pertama bahwasanya Allah menjelaskan di dalam Alquran hujan merupakan berkah. Penjelasannya tertera di dalam Alquran surat Qaaf ayat 9.
Ayat tersebut berbunyi, dan kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan. Lalu kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-bijian yang diketam.
2. Filosofi Pemenuhan Kebutuhan Semua MakhlukNya
Dengan turun hujan tumbuh-tumbuhan kembali subur hewan-hewan juga bisa mendapatkan minum yang cukup. Manusia bisa memenuhi kebutuhan serta melakukan berbagai aktivitasnya.
Itulah cara Allah dalam memenuhi kebutuhan makhlukNya untuk melanjutkan kehidupan. Sebagaimana penjelasanNya dalam surat Al Anbiya ayat 30.
Dijelaskan dalam ayat tersebut bahwa Allah berfirman, dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
3. Filosofi Tentang Rahmat Allah Selalu Cukup Sesuai PerhitunganNya
Hujan menjadi bentuk dari keseimbangan alam yang diciptakan oleh Allah. Tanpa adanya hujan kuantitas air di bumi tidak akan mencukupi dalam mendukung kehidupan makhluknya.
Tidak hanya kehidupan manusia yang membutuhkan air namun juga kehidupan tumbuhan dan hewan. Allah menjelaskan dalam surat Az Zukhruf ayat 11.
Firman Allah tersebut berbunyi, dan yang menurunkan air dari langit, menurut kadar yang diperlukan. Lalu dihidupkan dengan air itu negeri yang telah mati, seperti itulah kamu dikeluarkan dari alam kubur.
4. Filosofi Dunia Diciptakan dengan Keseimbangan
Masih berkaitan dengan surat Az Zukhruf, Bahwasanya Allah telah menurunkan hujan sesuai kadar perhitungannya. Sehingga bisa diambil hikmahnya bahwa dunia beserta isinya telah diciptakan dengan seimbang, itulah bagian dari filosofi hujan dalam Islam.
AllAh tidak memberikan kelebihan atau kekurangan, jika terjadi hujan dan membuat lingkungan menjadi banjir, itu merupakan hasil dari perbuatan tangan manusia.
Baca juga: 7 Rekomendasi Paduan Warna Cat Tembok untuk Kamar Cewek
5. Filosofi yang Menunjukkan Kebesaran Allah
Dalam surat An-Nur ayat 43, dijelaskan, tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan bagian-bagiannya. Kemudian menjadikannya bertindih tindih.
Kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah juga menurunkan butiran-butiran es dari langit. Yaitu dari gumpalan-gumpalan awan seperti gunung-gunung.
Maka ditimpakannya butiran-butiran es salju kepada siapa yang dikehendakinya. Juga dipalingkan dari siapa yang dikehendakinya kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan
6. Filosofi Sebagai Pemberi Kabar Gembira
Filosofi hujan dalam Islam selanjutnya adalah sebagai pemberi kabar gembira bagi manusia. Setelah beberapa waktu terjadi kekeringan, gagal panen, beserta kurangnya air dan banyak musibah lain akibat tidak turun hujan.
Kemudian Allah menurunkan hujan yang membawa kegembiraan bagi manusia, hal ini digambarkan dalam surat asy-syuura ayat 28. Ayat tersebut berbunyi, dan Dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa, pelindung lagi maha terpuji.
7. Filosofi Sebagai Pengingat bagi manusia
Terdapat hadis yang menjelaskan bahwa nabi Muhammad begitu khawatir pada saat muncul mendung. Jangan-jangan akan ada azab dan kemurkaan Allah.
Dari hadis itu bisa diambil hikmah bahwa hujan dapat bermakna mendorong makhluknya. Agar selalu takut dan memohon perlindungan kepada Allah dari murkaNya.
8. Filosofi Munculnya Rasa Syukur di Dalam Hati
Ini berkaitan dengan dari Allah maka pada saat hujan, makhluk di bumi diingatkan agar selalu bersyukur kepada Allah. Bahwasanya dengan turun hujan Allah masih menjaga kehidupan rumahnya dan memberi rahmat kepada seluruh makhlukNya.Itulah berbagai macam filosofi hujan dalam Islam, hujan sebagai rahmat hingga berkah. Jangan lupa berdoa saat turun hujan, ya.
Baca juga: 5 Daftar Film Indonesia yang Menimbulkan Pro dan Kontra
Sumber: https://beritakubaru.com/