mpokbela.com – Saat kecil, pernahkah Anda mendengar tentang kisah kelinci dan kura-kura? Dongeng ini sangat populer di Indonesia, hampir semua orang mengetahuinya. Dalam bahasa inggris, cerita ini dialih bahasakan menjadi The Tortoise and The Hare. Bila Anda ingin mengulang kembali kisah dongeng Kelinci dan Kura-kura, tentu Anda bisa membaca ceritanya di bawah ini.
Suatu hari di tengah hutan rimba yang luas, hiduplah seekor kelinci. Ia memiliki tubuh yang indah dan kemampuan yang luar biasa. Sayangnya, kelebihannya itu membuat ia merasa bahwa dirinyalah yang terbaik. Salah satu kemampuan yang sering ia banggakan adalah kecepatan larinya. Ia selalu berkata pada orang-orang disekitarnya bahwa ia mampu untuk berlari dengan sangat cepat karena memiliki kaki belakang yang kuat.
Setiap harinya, pekerjaan si kelinci adalah menyombongkan keahlian berlarinya pada hewan-hewan di hutan. Hingga suatu ketika, ia bertemu dengan kura-kura. Kelinci tersebut memperhatikan cara berjalan kura-kura dengan seksama, hingga akhirnya ia tertawa terpingkal-pingkal. Kura-kura yang tidak mengerti apa yang sedang ditertawakan oleh kelinci pun bingung. Ia bertanya pada kelinci tentang apa yang sedang ia tertawakan.
Kelinci mengatakan bahwa ia tertawa terpingkal karena melihat cara berjalan kura-kura yang sangat lambat. Kesombongannya pun muncul, ia berkata kepada kura-kura bahwa ia adalah hewan yang mampu berlari sangat cepat. Ia tidak lambat seperti kura-kura. Setelah mendengar ucapan kelinci, kura-kura sedih dan berkata bahwa setiap hewan memiliki langkahnya masing-masing.
Lagi-lagi, kelinci tertawa mendengar ucapan kura-kura. Untuk membuktikan bahwa dirinya adalah yang paling hebat, ia menantang kura-kura untuk melakukan lomba lari melawannya. Setelah berpikir matang-matang, kura-kura pun setuju untuk melakukan pertandingan tersebut. Ia berpikir bahwa nanti kesombongan kelinci lah yang akan menghancurkannya saat perlombaan berlangsung.
Hari perlombaan pun tiba. Semua hewan yang ada di hutan tentu datang untuk melihat bagaimana hasil pertandingannya. Serigala ditunjuk sebagai wasit dalam perlombaan antara kelinci dan kura-kura ini. Serigala mulai menghitung mundur dan membunyikan peluit tanda pertandingan sudah dimulai. Segera setelah Serigala meniup peluit, kelinci berlari sekencang yang ia bisa. Ia langsung lenyap dari pandangan mata. Hewan lain takjub dengan keahlian kelinci.
Di sisi lain, kura-kura melangkahkan kakinya dengan perlahan. Ia tidak terprovokasi dengan kecepatan lari dari kelinci. Dalam setiap langkahnya, kelinci selalu menoleh ke belakang untuk memastikan bahwa kura-kura jauh tertinggal di belakangnya. Dari kejauhan, kelinci bisa melihat tanda garis finish di ujung jalan. Ia merasa bahwa dirinya memang sudah menang secara mutlak dari kura-kura.
Kelinci berpuas hati, sehingga ia memutuskan untuk tidur siang sambil menunggu kura-kura mendekati garis finish. Ia duduk dan tertidur lelap di bawah pohon yang rindang. Ia berpikir bahwa ia memiliki banyak waktu sebelum kura-kura datang. Sementara si kelinci sedang tertidur lelap, kura-kura terus melangkah walaupun perlahan. Ia yakin bahwa dirinya akan menang.
Kura-kura akhirnya melewati pohon dimana kelinci sedang tidur. Ia mengurangi suara langkahnya agar si kelinci tidak terbangun. Beberapa saat setelahnya, kelinci bangun dari tidurnya dan masih tidak melihat kura-kura. Ia semakin sombong dan merendahkan kura-kura. Saat kelinci bangun dan meregangkan kakinya, ia sangat terkejut bahwa ternyata kura-kura sudah hampir menuju garis finish. Ia segera berlari untuk menyusul kura-kura. Sayangnya, ia terlambat. Kura-kura menapakkan kakinya di garis finish sebelum dirinya. Kelinci kalah karena ia terlalu sombong.
Pesan moral yang bisa didapatkan dari dongeng kelinci dan kura kura ini adalah kita tidak boleh sombong sebaik apapun kemampuan kita. Kita juga tidak boleh merendahkan orang lain.
Baca juga:Film Animasi Pixar Ini Punya Penonton Yang Drastis!