Hukum, Niat, dan Cara Mandi Wajib setelah Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadhan yang Wajib Diketahui
Mandi wajib adalah sebuat kewajiban umat Islam yang harus dilakukan dalam situasi, seperti setelah berhubungan suami istri, beres haid atau nifas, dan setelah keluar air mani. Mandi wajib memiliki beberapa langkah saat melakukannya, berbeda dengan mandi biasa. Langkah tersebut, seperti niat, mengucapkan doa, mencuci seluruh tubuh, dan anggota tubuh lainnya, serta berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Mengucapkan niat menjadi unsur yang sangat penting dalam melaksanakan mandi wajib.
Hal tersebut dikarenakan niat menjadi syarat sahnya mandi tersebut. niat yang diucapkan dalam hati sebelum memulai mandi wajib, dengan memikirkan bahwa mandi wajib dilakukan untuk menghilangkan hadas besar dan menyucikan diri di hadapan Allah SWT.
1. Hukum Mandi Wajib setelah Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadhan.
Setiap umat Islam diharuskan mandi wajib di bulan Ramadhan yang benar sebagaimana firman Allah SWT, ” dan jika kamu junub, maka mandilah” (QS. Al Maidah: 6).
Dalam surat lainnya Allah SWT juga menegaskan, sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS. An-Nisa’: 43).
2. Niat Mandi Wajib setelah Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramdhan.
Mandi wajib atau mandi junub menjadi suatu cara untuk membersihkan dan menyucikan diri dari najis yang menempel di tubuh setelah melakukan hadas besar. Setiap umat Islam dianjurkan untuk selalu membaca niat agar sah dan mandi wajib tidak dianggap seperti mandi biasa. berikut niat mandi wajib atau mandi junub:
“Bismillahirahmanirahim nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta’ala.”
Artinya: “dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala.”
3. Cara mandi wajib untuk Pria.
- Mengawali dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar.
- Lalu ambil air kemudian membasuh tangan sebanyak 3 kali.
- Bersihkan semua najis atau kotoran yang masih menempel pada tubuh.
- Berwudhu sebagaimana ketika hendak salat.
- Mengguyur bagian kepala hingga tiga kali.
- Siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga.
- Membasuh rambut dan menyela pangkal kepala dengan cara memasukkan kedua tangan ke air, lalu menggosokkannya ke kulit kepala, dan kemudian menyiram kepala tiga kali.
- Kemudian gosoklah bagian tubuh sebanyak tiga kali, baik pada bagian depan, belakang, atau menyela rambut serta jenggot.
- Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.
4. Cara mandi Wajib untuk Perempuan.
- Membaca niat dalam hati.
- Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.
- Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.
- Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggunakan sabun.
- Berwudu dengan sempurna seperti ketika hendak shalat.
- Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.
- Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya.
- Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.
Baca juga: 6 Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kiri