5 Cara Mencegah Kehamilan yang Efektif
Bagi beberapa pasangan yang sudah menikah, kehamilan bisa menjadi salah satu momen hidup yang paling ditunggu. Namun, tidak sedikit ada pasangan yang justru sengaja menunda atau mencegah kehamilan karena alasan tertentu.
Lantas, bagaimana cara mencegah kehamilan yang efektif? Untuk lebih jelasnya yuk kita simak ulasan selengkapnya berikut ini.
1. Pil KB
Pil KB kombinasi estogren dan progestin merupakan jenis KB oral yang paling umum digunakan sebagai cara mencegah kehamilan dini. Tingkat kegagalan KB ini hanya sekitar 9%.
Pil KB dikonsumsi setiap hari untuk mencegah lepasnya sel-sel telur baru dari indung telur. Cara kerjanya adalah dengan menebalkan dinding rahim serta lendir serviks (leher rahim).
Kondisi ini membuat sperma kesulitan berenang menembus leher rahim dan membuahi sel telur. Dengan demikian, anda dan pasangan dapat melakukan hubungan seksual tanpa rasa khawatir hamil.
2. Suntik KB
Suntik KB adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin dan mampu menghentikan pembuahan (ovulasi). Ada dua jenis suntik KB berdasarkan periode penggunaannya, yakni suntik KB 3 bulan dan 1 bulan.
Kelebihan suntik KB adalah lebih efektif dan praktis dibandingkan pil KB, tingkat kegagalan pada suntik KB 1 bulan hanya kurangd ari 1% jika digunakan dengan benar.
3. Kondom
Selain menurunkan peluang kehamilan, kondom juga merupakan alat kontrasepsi yang mampu melindungi tubuh dari sebagian besar penyakit menular seksual. Bukan hanya itu, penggunaan kondom juga tidak akan mempengaruhi hormon di dalam tubuh seseorang. Kondom juga bisa digunakan secara bebas, kapan pun sesuai dengan keinginan penggunanya.
4. KB IUD
Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan berbentuk seperti huruf T yang diletakkan di dalam rahim. IUD dapat mencegah kehamilan dengan cara menghalau sperma supaya tidak membuahi sel telur.
Ada dua jenis IUD yang biasa digunakan, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga dan bisa bertahan hingga 10 tahun dan IUD yang mengandung hormon yang perlu diganti setiap 5 tahun sekali.
Kelebihan menggunakan IUD adalah tidak membutuhkan perawatan yang rumit, dan tahan lama.
5. Mengeluarkan Penis Sebelum Ejakulasi
Mengeluarkan sperma saat ejakulasi di dalam vagina mungin bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi beberapa pasangan. Namun, untuk mencegah kehamilan, sebaiknya hindari hal tersebut.
Efektivitas metode mencegah kehamilan ini sekitar 70%, Itu artinya, ada 30 dari 100 pasangan yang tetap hamil walaupun telah mengeluarkan sperma diluat vagina saat ejakulasi.
Untuk mengurangi potensi kehamilan, anda bisa coba melakukan hubungan seks tanpa penetrasi ke vagina. Saat tidak ada sperma yang masuk ke vagina, tentunya peluang kehamilan menjadi kecil.
6. Hindari Berhubungan Seks pada Masa Subur
Melakukan hubungan intim pada masa subur wanita bisa meningkatkan peluang kehamilan. Oleh karena itu, anda sebaiknya tidak melakukan hubungan seks dengan pasangan selama masa subur.
Masa subur dapat ditentukan dari siklus haid atau menstruasi yang teratur. Siklus ini terhitung sejak hari pertama haid sampai haid berikutnya.
Biasanya, masa subur seorang wanita jatuh pada hari ke-8 sampai ke-19 dalam periode haid. Akan tetapi, hitungan ini tidak bisa menjadi pedoman pasti karena masa subur setiap wanita berbeda-beda.
Selain itu, perhitungan bisa keliru pada saat terjadi perubahan pada siklus haid anda. Agar lebih efektif, anda bisa mengombinasikannya dengan cara menunda kehamilan yang lain.
Baca juga: 5 Cara Memperbesar Payudara secara Sehat dan Tanpa Operasi