Advertisements

Bagian Tubuh yang Tidak Boleh Ditendang dalam Beberapa Jenis Bela Diri

Bagian Tubuh yang Tidak Boleh Ditendang dalam Bela Diri
Sumber: Tirto.ID

Agus Supaat Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jember mengatakan, dalam pertandingan olahraga pencak silat, terdapat beberapa bagian tubuh yang tidak boleh ditendang, dipukul atau diserang. Bagian tubuh yang tidak boleh ditendang adalah kemaluan dan bagian leher ke atas termasuk kepala. Di samping itu, juga memakai pelindung tubuh atau body protector. Body protector ini berguna untuk menjaga keamanan atlet dalam bertanding. Jadi, baik latihan ataupun pertandingan, juga diwajibkan untuk memakai body protector. Ia pun menegaskan, di IPSI sendiri terdapat kurikulum standar keselamatan. Apakah itu tunggal, ganda, maupun beregu.

“IPSI punya kurikulum standar keamanan, yaitu keselamatan olahraga. Tapi, setiap perguruan juga punya kurikulum yang berbeda-beda. Sehingga, tidak bisa melakukan intervensi menu latihan yang diadakan perguruan,” tuturnya.

Lantas, bagaimana dengan olahraga bela diri yang lain, apakah ada standar keselamatan saat latihan?

Ketua Kick Boxing Indonesia (KBI) Jember Ardhito Oky Wijaya menjelaskan, dalam tinju ada beberapa bagian tubuh vital yang harus dilindungi oleh atlet dalam bertanding. Beberapa bagian tubuh vital yang lain pun dilarang untuk diserang. “Kemaluan itu jelas bahaya. Makanya dilarang untuk dipukul atau diserang,” ucap mantan atlet tinju ini. Di samping itu, yang tidak boleh dipukul adalah kepala bagian belakang. Pasalnya, kepala bagian belakang ada otak kecil yang mengatur keseimbangan. Oleh sebab itu, jika dipukul, dapat berbahaya. Ada juga bagian yang berbahaya, di antaranya rusuk, ulu hati, tenggorokan, dan rahang. Rusuk jika dipukul bisa menimbulkan patah tulang rusuk. Sementara jika ulu hati dihantam, bisa sangat berbahaya jika tidak segera ditangani langsung.

Baca juga: 3 Olahraga Ringan yang Ampuh untuk Menurunkan Berat Badan

Advertisements

Begitu pula dengan tenggorokan juga bahaya, karena bagian pernapasan. Sementara itu, untuk rahang, dapat secara langsung menjatuhkan lawan. Di sisi lain, pelatih silat Tapak Suci yang juga Sekretaris IPSI Jember M Hasyim Arif menegaskan, semua pelatih silat wajib mengetahui tentang bagian tubuh vital mana yang tidak boleh diserang atau dipukul. Oleh sebab itu, untuk menjadi pelatih silat, tidak bisa karena tingkatan sabuk lebih tinggi. Pasalnya, pelatih silat itu ada pelatihannya sendiri. Arif pun menambahkan, pelatih juga harus paham kondisi anak didik saat dipukul itu seperti apa. Adapun bagian vital yang berbahaya jika dipukul, adalah ulu hati, leher bagian belakang, dan kepala. Sementara bagian yang boleh dipukul adalah perut dan dada. Tetapi, tetap dengan catatan bahwa anak didik sudah siap.

Menendang supaya tidak bahaya juga ada tekniknya. Yakni memakai punggung kaki atau bagian kura-kura. Pasalnya, menendang dengan punggung kaki bisa mudah untuk mengukur kekuatan tendangan.

Sementara menendang dengan telapak kaki, sifatnya hanya mendorong saja. Kalau pakai tumit tidak boleh, sebab tumit sama seperti senjata tajam. Terlebih mengontrol kekuatan tendangan pakai tumit paling susah. “Karena menendangnya pakai tendangan belakang. Otomatis, tidak melihat lawan,” jelasnya.

Sementara, untuk memukul, juga ada tekniknya supaya pukulan bisa ditahan. Salah satu caranya adalah bahu tidak ikut maju atau mundur saat memukul. “Bahu gak ikut maju mundur, karena bisa tahan laju pukulan,” tuturnya. Ia pun mengatakan dalam silat memang ada menu latihan untuk dipukul. Itu untuk melatih atlet silat agar sigap dan siap saat diserang. “Tapi, tetap tidak boleh sembarangan pukul atau tendang. Haikal, atlet PON Jatim asal Jember dari SD itu, tendang-tendangan sama saya,” pungkas mantan pelatih Haikal tersebut.

Baca juga: FWB Adalah Friend With Benefits: Maksud dan Akibat

Advertisements