buku
Advertisements

Dalam beberapa tahun terakhir, membaca buku terkesan seperti sebuah lifestyle yang harus diikuti agar terlihat kekinian atau peka zaman, khususnya bagi remaja dan anak-anak muda sekarang ini.

Dikarenakan bukan benar-benar berasal dari keinginan besar dan dari hati serta berproses secara instan, maka seiring berjalannya waktu, tidak sedikit orang yang mengklaim dirinya sebagai seorang maniak buku akhirnya kembali ke habitnya semula dan meninggalkan buku-buku yang sudah mereka beli dan koleksi karena terlalu bosan untuk terus melakukannya.

Namun bagi yang benar-benar mencintai buku dan gemar membaca akan sangat menyenangkan meluangkan waktu senggang mereka dengan menjelajah setiap kata, kalimat dan paragraf dalam sebuah buku.

Bahkan tidak peduli di mana lokasinya, jika memungkinkan, orang-orang yang gemar membaca sampai dengan para kutu buku ini akan melakukan aktivitasnya tersebut. Nah, berikut ada beberapa buku yang bagus untuk dibaca dan menikmati musim panas di tahun ini.

1. The Incendiaries oleh R.O. Kwon

The Incendiaries merupakan sebuah novel karya R. O. Kwon yang memiliki alur cerita kuat dengan alur percintaan, iman, keyakinan dan juga kehilangan.

Diceritakan bahwa tokoh utama dalam novel tersebut, Phebe Lin seorang wanita muda berdarah Amerika Serikat-Korea harus menjalani hidup dengan kondisi yang mengenaskan setelah kehilangan ibunya.

Ketika dia masuk ke sebuah perguruan tinggi, tanpa sadar dia terseret dalam sebuah aliran yang mana beraliansi dengan Korea Utara. Ketika kelompok yang diikutinya tersebut berencana melakukan aksi teror, Pheobe secara tiba-tiba menghilang.

Setelah kejadian itu, Will, pacar Pheobe mencoba mencari tahu di mana kekasihnya berada sekaligus mencoba menguak keterlibatan Pheobe dengan kelompok tersebut.

2. Small Country oleh Gael Faye

Small Country adalah sebuah novel karya Gael Faye yang bercerita tentang pengalaman pribadi karakter utama dari novel tersebut, Gaby.

Advertisements

Diceritakan, pada saat Gabriel atau Gaby masih berusia 10 tahun, masa kecilnya harus hancur karena perang dan genosida di Burundi, tempat kelahirannya pada tahun 1992. Pada awalnya, kehidupan Gaby cukup menyenangkan.

Bermain dengan teman-teman setiap hari adalah sesuatu yang selalu dia lakukan. Sayangnya, awan gelap peperangan dan genosida menghapus kedamaian saat Burundi dan Rwanda bertikai.

3. Squeezed oleh Alissa Quart

Squeezed merupakan buku baru yang langsung masuk dalam kategori terbaik versi Time di tahun 2018 ini. Buku ini dipaparkan secara lugas, jelas dan tajam untuk mengulas masalah kehidupan masyarakat menengah dan menengah ke bawah di Amerika Serikat.

Diceritakan dalam beberapa bagian bahwa keluarga-keluarga kelas menengah dan menengah ke bawah seperti diperas dari berbagai sisi, mulai dengan beban perawatan anak yang tinggi sampai dengan kebijakan masalah pekerjaan.

Hal tersebutlah yang menjadikan tidak sedikit dari masyarakat di Amerika Serikat yang memiliki kehidupan kurang layak dan terbelakang.

4. The Death of Truth oleh Michiko Kakutani

Michiko Kakutani adalah mantan seorang kritikus New York Times yang mencoba memberikan opini dan kritikan kepada kebijakan Pemerintah Amerika Serikat di era Donald Trump melalui bukunya yang berjudul The Death of Truth.

Menurut Michiko, di era Trump, Amerika Serikat mengalami kemunduran yang mana banyak gagasan dengan mengacu kepada kebenaran yang obyektif justru diruntuhkan, sedangkan teori-teori konspirasi dan ideologi tak jelas bermunculan, termasuk dengan aroma permusuhan dengan berbagai pihak yang tidak sejalan.

Memang masih ada banyak buku-buku lawas ataupun baru yang dapat dibaca pada musim panas ini, namun setidaknya 4 buku di atas adalah rekomendasi yang cukup menarik untuk dicoba.

Advertisements